Gatal di vagina yang terjadi tanpa adanya bau yang tidak sedap disebut
juga dengan noninfectious vaginitis. Menurut Mary Jane Minkin, MD,
ginekolog, banyak hal yang menyebabkan kondisi tersebut, misalnya
fluktuasi hormonal, reaksi sabun, detergen, kondom atau pakaian dalam
yang terlalu ketat.
“Penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis juga bisa menyebabkan
gatal-gatal di organ intim,” kata staf pengajar di Yale University
School of Medicine, Amerika, itu.
Krim anti gatal yang dioleskan di kulit bagian kewanitaan bisa
menghilangkan gatal dengan segera. Untuk mencegahnya, hindari penyebab
iritasi, seperti pembalut yang mengandung parfum, tisu yang berparfum
serta sabun antibakteri. Bila ingin membasuh vagina dengan sabun,
pilihlah sabun yang tidak mengandung parfum dan lembut. “Bila rasa gatal tidak hilang dalam 4-6 minggu atau disertai dengan bau
kurang sedap segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu kemungkinan
terjadi infeksi,” paparnya.
Keputihan yang perlu diwaspadai adalah bacterial vaginosis merupakan
infeksi jamur yang paling sering dialami kaum wanita. Seringkali infeksi
ini ditularkan lewat aktivitas seksual dan kegiatan membilas vagina
dengan menyemprotkan cairan (douching). Gejala utama terjadinya
bacterial vaginosis antara lain muncul bau tidak sedap dan perubahan
warna (tidak jernih).
Bila tidak segera ditangani, kondisi itu bisa menyebabkan inflamasi di
bagian pelvis serta keguguran pada ibu hamil. Pengobatan yang diberikan
pada dokter biasanya berupa antibiotik yang harus diminum setiap hari.