Sebuah karya penelitian dari seorang ilmuwan sejatinya ditujukan untuk kebaikan ilmuwan itu sendiri dan orang lain yang bisa menggunakannya. Tetapi apa jadinya jika sebuah hasil penelitian malah membunuh penciptanya?
Kebanyakan dari mereka kemungkinan belum terlalu memahami resiko dari penelitian yang mereka lakukan.
Demikian pula faktor keamanan yang sering terabaikan untuk menghemat dana atau sumberdaya. Uniknya, ada ilmuwan yang terbunuh akibat 'karma' dari ciptaannya yang telah merugikan banyak orang. Padahal, mereka harus mengorbankan hampir seluruh umur mereka untuk melakukan berbagai macam eksperimen sebelum akhirnya ciptaannya sempurna.
Ini adalah kelima peneliti yang pada akhirnya harus meninggal akibat dari buah karya pikiran dan kerja keras mereka sendiri.
1. Li Si
Saat dinasti Qin berkuasa di daratan China pada 221 tahun sebelum masehi, terkenal sebuah sistem pemerintahan yang terpusat pada ide 'legalitas'. Sistem ini menerapkan pola 'hadiah dan hukuman' sebagai hukum baik di pemerintahan maupun seluruh kerajaan. Sistem tersebut bertambah kuat dan kejam setelah seorang politisi bernama Li Si bekerja sama dengan sang raja, Zheng, untuk membuat sebuah metode hukuman yang tergolong sangat kejam.
Metode yang diajukan oleh Li Si diberi nama dengan The Five Pains atau 'lima rasa sakit'. Melalui metode tersebut, seorang yang telah dinyatakan bersalah akan mengalami 5 siksaan dimulai dari pemotongan hidung, kemudian tangan, dan dilanjutkan dengan kaki. Kedua siksaan terakhir tak kalah kejam, si terdakwa lantas dikebiri sebelum akhirnya tubuhnya dipotong menjadi dua bagian.
Pada akhirnya, Li Si harus 'menikmati' siksaan buah karyanya tersebut setelah terbukti bersalah akibat mengusulkan metode hukuman The Five Pains?pada 208 tahun sebelum masehi.
2.Marie Curie
Sebagai seorang ahli Kimia dan Fisika terkemuka, Marie Curie adalah ilmuwan wanita kelahiran Polandia berkebangsaan Prancis yang sangat disegani karena penemuannya di bidang ilmu nuklir. Curie dan dan sang suami, Pierre, berjasa menemukan elemen radioaktif baru yang dianggap memiliki radiasi lebih kuat dari Uranium, yang mereka beri nama Polonium dan Radium. Gara-gara penemuannya, mereka sempat diganjar penghargaan Nobel di bidang Fisika pada tahun 1903.
Ironisnya, akibat paparan radiasi dalam jumlah besar dan kurun waktu yang lama, dia didiagnosa menderita kanker darah pada tahun 1920. Hingga pada tanggal 4 Juli di tahun 1934 dia meninggal akibat penyakit tersebut. Akhirnya Curie disemayamkan di samping suaminya, yang diduga meninggal akibat sebab yang sama.Pada tahun 1944, para peneliti di dunia mengambil namanya untuk diberikan pada elemen ke 96 pada tabel periodik, yang bernama Curium.
3.Franz Reichelt
Di awal 1900an, terdapat seorang penjahit asal Prancis bernama Franz Reichelt yang pada masa itu sangat tertarik di bidang pembuatan parasut.Reichelt lantas membuat sendiri parasut hasil desainnya yang berbentuk mirip seperti baju terbang yang saat ini banyak digunakan oleh para penerjun payung berpengalaman.
Reichelt lantas memutuskan untuk melakukan penelitian langsung dari menara monumental di Paris, Eiffel. Sejatinya Reichelt hanya akan menggunakan sebuah boneka untuk uji coba baju terbangnya, akan tetapi tepat sebelum uji coba dia memutuskan untuk menjadi kelinci percobaannya sendiri.
Akhirnya pun sangat mengenaskan. Baju terbang yang Reichelt harap bisa membawanya dengan selamat hingga daratan dari ketinggian 59,9 meter ternyata tak berpengaruh sama sekali. Alhasil, Reichelt tewas setelah terjun bebas dari menara yang waktu itu masih dianggap sebagai bangunan tertinggi di dunia.
4.William Bullock
Pada saat revolusi perindustrian media cetak terjadi pada tahun 1850an, seorang penemu bernama William Bullock berhasil menciptakan sebuah mesin cetak baru yang dia beri nama "Bullock Press". Mesin cetak itu merupakan sebuah terobosan baru di bidang percetakan setelah sebelumnya sebuah mesin cetak hanya mampu mencetak kertas 4000 lembar per jamnya. Hebatnya, mesin Bullock Press diklaim mampu mencetak hingga 12000 lembar koran per jam. Hasil cetakan kertas dari gulungan sepanjang 8 kilometer yang dihasilkan pun sudah tercetak di kedua sisinya.
Sayangnya Bullock tidak bisa lama menikmati kesuksesan dari hasil temuannya. Saat melakukan sebuah penyesuaian terhadap Bullock Press pada tahun 1867, Bullock tak sengaja terjebak dan 'diremukkan' oleh mesin ciptaannya. Bullock meninggal 7 hari kemudian akibat luka parah yang dideritanya.
Hingga setelah ajalnya, peneliti asal Amerika tersebut juga dikenal atas jasanya membuat berbagai mesin-mesin pertanian modern.?
5.Max Valier
Sebagai seseorang yang bukan berasal dari kalangan peneliti, Max Valier mempunyai keberanian yang tinggi saat melakukan pembuatan sebuah mobil bertenaga roket pada tahun 1920-an. Valier yang terlanjur terinspirasi dari buku-buku tentang roket dan antariksa akhirnya melakukan kerjasama dengan perusahaan mobil Opel untuk merakit mobil roket pertama di dunia.
Pada tahun 1928, pria berkebangsaan Italia tersebut berhasil membuat sebuah mobil roket yang mampu menembus kecepatan 233,4 kilometer per jam. Bahkan setahun kemudian Valier berhasil membukukan rekor kecepatan baru hingga 402,3 kilometer per jam.
Petaka muncul pada eksperimen mobil roket ketiganya. Di eksperimen yang seharusnya menjadi yang terakhir itu, mobil Valier meledak ketika sedang dilakukan pengisian bahan bakar berupa alkohol khusus. Ledakan yang terjadi pada tanggal 17 Mei 1920 tersebut menyebabkan bagian dari mobil tersebut terlontar hingga melukai pembuluh darah di jantungnya. Akibatnya, Valier diketahui meninggal saat itu juga. Untuk Informasi Lainnya Anda bisa klik di sini
Ini adalah kelima peneliti yang pada akhirnya harus meninggal akibat dari buah karya pikiran dan kerja keras mereka sendiri.
1. Li Si
Saat dinasti Qin berkuasa di daratan China pada 221 tahun sebelum masehi, terkenal sebuah sistem pemerintahan yang terpusat pada ide 'legalitas'. Sistem ini menerapkan pola 'hadiah dan hukuman' sebagai hukum baik di pemerintahan maupun seluruh kerajaan. Sistem tersebut bertambah kuat dan kejam setelah seorang politisi bernama Li Si bekerja sama dengan sang raja, Zheng, untuk membuat sebuah metode hukuman yang tergolong sangat kejam.
Metode yang diajukan oleh Li Si diberi nama dengan The Five Pains atau 'lima rasa sakit'. Melalui metode tersebut, seorang yang telah dinyatakan bersalah akan mengalami 5 siksaan dimulai dari pemotongan hidung, kemudian tangan, dan dilanjutkan dengan kaki. Kedua siksaan terakhir tak kalah kejam, si terdakwa lantas dikebiri sebelum akhirnya tubuhnya dipotong menjadi dua bagian.
Pada akhirnya, Li Si harus 'menikmati' siksaan buah karyanya tersebut setelah terbukti bersalah akibat mengusulkan metode hukuman The Five Pains?pada 208 tahun sebelum masehi.
2.Marie Curie
Sebagai seorang ahli Kimia dan Fisika terkemuka, Marie Curie adalah ilmuwan wanita kelahiran Polandia berkebangsaan Prancis yang sangat disegani karena penemuannya di bidang ilmu nuklir. Curie dan dan sang suami, Pierre, berjasa menemukan elemen radioaktif baru yang dianggap memiliki radiasi lebih kuat dari Uranium, yang mereka beri nama Polonium dan Radium. Gara-gara penemuannya, mereka sempat diganjar penghargaan Nobel di bidang Fisika pada tahun 1903.
Ironisnya, akibat paparan radiasi dalam jumlah besar dan kurun waktu yang lama, dia didiagnosa menderita kanker darah pada tahun 1920. Hingga pada tanggal 4 Juli di tahun 1934 dia meninggal akibat penyakit tersebut. Akhirnya Curie disemayamkan di samping suaminya, yang diduga meninggal akibat sebab yang sama.Pada tahun 1944, para peneliti di dunia mengambil namanya untuk diberikan pada elemen ke 96 pada tabel periodik, yang bernama Curium.
3.Franz Reichelt
Di awal 1900an, terdapat seorang penjahit asal Prancis bernama Franz Reichelt yang pada masa itu sangat tertarik di bidang pembuatan parasut.Reichelt lantas membuat sendiri parasut hasil desainnya yang berbentuk mirip seperti baju terbang yang saat ini banyak digunakan oleh para penerjun payung berpengalaman.
Reichelt lantas memutuskan untuk melakukan penelitian langsung dari menara monumental di Paris, Eiffel. Sejatinya Reichelt hanya akan menggunakan sebuah boneka untuk uji coba baju terbangnya, akan tetapi tepat sebelum uji coba dia memutuskan untuk menjadi kelinci percobaannya sendiri.
Akhirnya pun sangat mengenaskan. Baju terbang yang Reichelt harap bisa membawanya dengan selamat hingga daratan dari ketinggian 59,9 meter ternyata tak berpengaruh sama sekali. Alhasil, Reichelt tewas setelah terjun bebas dari menara yang waktu itu masih dianggap sebagai bangunan tertinggi di dunia.
4.William Bullock
Pada saat revolusi perindustrian media cetak terjadi pada tahun 1850an, seorang penemu bernama William Bullock berhasil menciptakan sebuah mesin cetak baru yang dia beri nama "Bullock Press". Mesin cetak itu merupakan sebuah terobosan baru di bidang percetakan setelah sebelumnya sebuah mesin cetak hanya mampu mencetak kertas 4000 lembar per jamnya. Hebatnya, mesin Bullock Press diklaim mampu mencetak hingga 12000 lembar koran per jam. Hasil cetakan kertas dari gulungan sepanjang 8 kilometer yang dihasilkan pun sudah tercetak di kedua sisinya.
Sayangnya Bullock tidak bisa lama menikmati kesuksesan dari hasil temuannya. Saat melakukan sebuah penyesuaian terhadap Bullock Press pada tahun 1867, Bullock tak sengaja terjebak dan 'diremukkan' oleh mesin ciptaannya. Bullock meninggal 7 hari kemudian akibat luka parah yang dideritanya.
Hingga setelah ajalnya, peneliti asal Amerika tersebut juga dikenal atas jasanya membuat berbagai mesin-mesin pertanian modern.?
5.Max Valier
Sebagai seseorang yang bukan berasal dari kalangan peneliti, Max Valier mempunyai keberanian yang tinggi saat melakukan pembuatan sebuah mobil bertenaga roket pada tahun 1920-an. Valier yang terlanjur terinspirasi dari buku-buku tentang roket dan antariksa akhirnya melakukan kerjasama dengan perusahaan mobil Opel untuk merakit mobil roket pertama di dunia.
Pada tahun 1928, pria berkebangsaan Italia tersebut berhasil membuat sebuah mobil roket yang mampu menembus kecepatan 233,4 kilometer per jam. Bahkan setahun kemudian Valier berhasil membukukan rekor kecepatan baru hingga 402,3 kilometer per jam.
Petaka muncul pada eksperimen mobil roket ketiganya. Di eksperimen yang seharusnya menjadi yang terakhir itu, mobil Valier meledak ketika sedang dilakukan pengisian bahan bakar berupa alkohol khusus. Ledakan yang terjadi pada tanggal 17 Mei 1920 tersebut menyebabkan bagian dari mobil tersebut terlontar hingga melukai pembuluh darah di jantungnya. Akibatnya, Valier diketahui meninggal saat itu juga. Untuk Informasi Lainnya Anda bisa klik di sini