1

4 Apr 2015

Game online berbahaya bagi anak

Bermain game online identik dengan duduk lama berjam-jam di depan layar monitor. Seorang anak yang maniak game akan betah duduk sendiri didepan komputer. 

Anak tersebut bahkan hampir tak membutuhkan interaksi dengan teman atau orang dekat, kecuali ada masalah dengan permainan yang ditekuninya. Jika hal itu dilakukan secara terus-menerus maka bahaya game online pada kesehatan anak bisa datang sewaktu-waktu. Berikut diantaranya :

 Kelelahan mata
Bahaya pertama adalah kelelahan mata (eye strain). Ini adalah kondisi mata yang kelelahan setelah digunakan secara intens dan dalam waktu cukup lama. Mata terus-menerus “dipaksa” untuk menatap obyek yang sama seperti TV, layar monitor, atau mikroskop. Biasanya para maniak game disamping menatap monitor terus menerus, mereka juga sering lupa berkedip sehingga malah menambah kelelahan mata.
Wasir atau ambeien
Dampak negatif game online selanjutnya adalah wasir / ambeien. Wasir atau ambeien merupakan konsekuensi dari duduk statis dalam waktu yang tidak sebentar sehingga peredaran darah tidak lancar serta mendesak pembuluh darah vena yang ada di daerah anus. Akibatnya pembuluh darah jadi menonjol dan rasanya sakit serta panas.
Berkurangnya metabolisme tubuh
Permainan online sangat minim dengan aktifitas fisik. Jika otot terlalu lama tidak melakukan aktifitas fisik akan berakibat pada berkurangnya metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang dampak game online bagi kesehatan diantaranya massa otot menurun, obesitas, sakit pinggang, menurunnya sistem imunitas sehingga gampang terkena penyakit.
Sindrom otot pergelangan tangan
Disebut juga dengan carpal tunnel syndrome. Ditandai dengan kesemutan, mati rasa, kelemahan serta kerusakan otot pada pergelangan tangan dan jari. Penyebabnya adalah tekanan dan ketegangan saraf di pergelangan tangan yang berfungsi merasakan dan menggerakan tangan dan jari.
Makan dan istirahat tidak teratur
Hampir setiap anak maniak permainan online pernah mengalami hal ini. Pola makan dan istirahat mereka berubah mengikuti jadwal permainan mereka. Waktu makan dan istirahat menjadi tidak teratur. Kondisi ini tentu saja rentan bagi kesehatan anak yang bersangkutan.
Bahaya game online bagi psikologi anak
Bukan hanya bagi kesehatan anak, game ini juga berbahaya bagi perkembangan psikologi anak. Berikut diantaranya :
Kecanduan game oline
Menjadi maniak game mungkin “nasib” yang sedang mengintai anak yang terbiasa bermain game online. Kenapa ? Sebab, mayoritas game yang beredar saat ini memang dirancang untuk hal itu.
Bagi seorang anak, game via internet mungkin hanya sekedar permainan belaka. Namun bagi produsen dan korporasi, game online adalah bisnis yang menggiurkan. Semakin banyak yang kecanduan game online, bisnis semakin diuntungkan. Pelanggan meningkat, penjualan meningkat, untung berlipat.
Sayang sekali, keuntungan itu diperoleh dengan meninggalkan bahaya game tersebut bagi perkembangan psikologis seorang anak berupa kecanduan game online.
Mendorong perilaku negatif
Bila sudah kecanduan game online, apapun bisa dilakukan termasuk melakukan hal negatif. Demi game ini misalnya, seorang anak bisa bolos sekolah, menyelewengkan uang SPP, mengambil uang teman dan lain-lain. Jumlahnya mungkin tidak banyak, namun tetap saja memprihatinkan.
Emosional dan mudah marah
Para maniak game online sering emosional dan mudah marah. Gampang berucap kasar dan kotor, terutama bila gagal menaklukan “lawannya” di layar monitor, atau game terhenti ditengah jalan. Dari sudut pandang psikologi, sering emosional dan mudah marah tidak baik bagi perkembangan seorang anak.
Prestasi belajar menurun
Asik bermain game membuat anak sering lupa waktu. Sehingga banyak aktifitas yang seharusnya dilakukan jadi terganggu. Misalnya sholat lima waktu, belajar, mengerjakan PR sekolah, tugas kuliah, merapikan kamar dan lain-lain. Bahkan disaat melakukan aktifitas seperti itu pun kadang-kadang pikiran mereka masih melamunkan permainan online itu. Akibatnya prestasi belajar anak menurun.
Pemborosan keuangan
Termasuk juga dalam bahaya game online adalah pemborosan keuangan. Misalnya untuk membiayai rental komputer di warnet serta membeli gold, poin, voucer, karakter atau apapun namanya yang nilainya tidak sedikit. Bila bermain game via internet dirumah, maka perlu dana untuk koneksi internet dan perangkat komputer dengan spesifikasi tertentu yang dibutuhkan game tersebut.
Akhirnya, makna “bermain” bagi seorang anak tujuannya adalah menciptakan suasana positif, gembira, ceria, kolektifitas bersama teman dan lain-lain. Jika sebuah permainan atau game justru mengakibatkan hal negatif atau sebaliknya, maka orang tua harus mewaspadainya. Game online misalnya. Kita perlu mengenal dan mengetahui bahaya game ini. Jangan sampai anak-anak kita atau adik-adik kita justru terperangkap dalam dampak negatif game online tersebut. Untuk Informasi Lainnya Anda bisa  klik di sini